Sunday 6 October 2013

Kunjungan Edi Dimyati (Kampung Buku Cibubur dan Redaktur Majalah HAI) ke Tiga Surau

Rabu, 14 Agustus 2013. Taman Baca Masyarakat Tiga Surau Dukuh Tere Tuwel Kecamatan Bojong menerima kunjungan Edi Dimyati (Kampung Buku Cibubur dan Redaktur Majalah HAI. Dalam kesempatan tersebut Edi Dimyati berbagi pengalaman mendirikan Taman Baca Kampung Buku di Cibubur. Ia bercerita mengenai kampung buku mulai dari proses pendirian, suka duka bergiat dalam aktivitas literasi, hingga bagaimana memotivasi anak-anak dan masyarakat agar gemar membaca. Edi Dimyati juga berbagi tips bermain sulap. Keesokan hari, Edi Dimyati berkeliling Tegal untuk mengunjungi museum-museum dan obyek wisata di Kabupaten Tegal. Terima kasih Edi Dimyati telah berkunjung dan berbagi ilmu serta pengalaman kepada kami.

Sunday 14 July 2013

Sebuah Catatan Kecil Perjalanan Singkat di Kaki Gunung Slamet*

*Ditulis oleh Nur Afifah (IPB Goes to Field)

Goresan pena Illahi yang membentang membentuk gugusan hijau nan indah. Ada gelak tawa bocah-bocah bermain riang. Deru anginnya menerbangkan setiap angan lepas menuju hamparan langit biru yang menaunginya. Di tanah ini , tetes air hujan sekan menjadi pengikat hati. di tanah ini, tiada henti terdengar gemerincing lisan mengagungkan asma Illahi. Di tanah ini pula, kang mas, mbak yu, wa, mbah, ibu, bapak tersenyum lebar menebar sapa di pintu-pintu rerumahan, di lorong-lorong jalan, di pematang persawahan. Senyum sapa ikhlas mereka akan selalu terukir di sanubari.

Kami akan rindu “mobil opmrengan” yang lalu lalang mengantarkan sayuran ke pasar, juga mengantar setiap perjalanan kami, khas dengan suguhan kelokan jalan dan deru anginnya yang menerpa wajah, menerbangkan angan ke langit biru. Kami akan rindu senyum ramah mbah Wasro, pak Subehi, pak Nurkholis, ibu Mahduroh, ibu Toplikhatun, pak Darmin, ibu Julaikha, pak H. Irham, pak Kyai H. Ali Ghufron, Pak Bayannullah, Pak H. Abdul Jafar, pak Aminudin, H. Khudhori, pak Prayit, Ibu Atif, pak Sony, Pak Tasoli, Nana, Milda, Nila, Desi dan masih banyak lagi.

Aku akan rindu makan jintul plus sambal kothok yang sangat khas dalam gubuk di tengah-tengah lahan wortel bersama Bapak dan Ibu Mahduroh.Terlebih lagi, kami akan sangat merindukan kehangatan kelurga pak Lurah. Di rumah itu tempat kami melepas lelah, kami akan rindu gurauan sekaligus petuah pak lurah, kelembutan dan ketelatenan ibu lurah dalam menghadapi setiap laku kami, senyum renyah dede Nisywa yang selalu memperlihatkan dua gigi depannya dengan panggilan “mba” yang khas kepada kami, kepolosan ,kelincahan dan sapi terbangnya Aliya, sikap tenang dan kalemnya Birbik, serta masakan mba Urip yang menemani hari-hari kami.

Kami akan rindu dengan suasana dapur di rumah ini, saat-saat cuci piring dan cuci baju dengan menahan dinginnya udara disini. Apalagi kejadian lucu yang benar-benar tak disengaja saat malam hari kami merusak daun pintu kamar Birbik (rumah pak Lurah) tempat kami beristirahat. Kejadian itu membuat tiga orang dari kami terkunci di dalam kamar dan harus keluar lewat jendela. Dan akhirnya pak lurah masuk lewat jendela untuk membuka secara paksa pintu itu dan membenarkannya malam itu juga. Kejadian lucu itu tidak akan kami lupa karena membuat seisi rumah pak Lurah tertawa. Ah, kami akan rindu gerbang desa yang memeluk kami erat, jalanan yang menanjak dan menurun yang sempat membuat kami terengah-engah tiap kali keliling desa.

Dan satu tempat lagi yang akan kami rindukan, Komunitas Taman Baca Masyarakat Tiga surau. Disinilah tempat kami bertukar cerita, berbagi semangat, berbagi canda tawa bersama mas Rozik, mas Amin, mas Fauzan, mas Isfir, mas Mbara, mas Sulhan, Dea, Ila, Nada, Ayi, Kautsar dan yang lainnya yang tidak bisa kami sebutkan stu persatu. Di sana , ada persaudaraan yang terjalin erat, ada kekonyolan, ada kekaguman pada semangat tinggi generasi muda membangun desa ini.

Salam ta’dzim dari kami untuk para pendahulu Tuwel, para ahlu Tuwel, khususnya kepada amaghfurullah Mbah Rindhik. Terima kasih dahulu kisanak telah menancapkan batu di ranah ini dan memulai cikal bakal kehidupan masyarakat Tuwel. Semoga rahmat allah selalu tercurahlimpahkan kepada seluruh penghuni Tuwel. Terima kasih Tuwel, dan maafkan kami belum bisa sedikitpun menoreh kebaikan di tanahmu nan subur.

Tuwel, bagaimana kami tak akan rindu padamu setelah semua keindahan dan kehangatan itu kau suguhkan pada kami. Berbalut kesahajaan nuansa tani dan santri yang begitu kental, Tuwel... izinkan detik ini kami hirup dalam-dalam udaramu, hingga ia masuk dalam celah terkecil sel-sel tubuh ini, agar saat kami merindukan harum tanah mu, cukuplah dengan menghela nafas panjang, rindu kami akan terobati. Tuwel....jejak langkah ini, kami tinggal di sini namun senyum mu ku bawa pergi...

Suasana gerimis Tuwel, 13 Juli 2013/ 4 Ramadhan 1344 H. (16:14)

IPB Goes to Field 2013. Program Pengembangan Cyber Extention di Sentra Hortikultura Kabupaten Tegal (24 Juni – 14 Juli 2013)

Tuesday 11 June 2013

Dari Buku Mendapat Teman Baru: Donasi Buku dari Mas Fadli dan Mba Annisa

Pada hari Sabtu, 26 Januari 2013 sebanyak enam dus buku didonasikan oleh Mas Fadli dan Mba Annisa untuk Taman Bacaan Masyarakat Tiga Surau. Buku-buku yang didonasikan terdiri dari buku-buku agama dan novel. 

Kami sebelumnya tidak mengenal Mas Fadli dan Mba Annisa. Pertemuan kami dengan pasangan yang pernah bekerja di salah satu penerbitan ternama di Jakarta melalui salah satu teman kami. Mereka berdua sudah lama ingin mendonasikan sebagian dari buku-buku yang mereka punya untuk perpustakaan atau Taman Bacaan Masyarakat.

Kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Mas Fadli dan Mba Annisa. Semoga buku-buku yang didonasikan dapat bermanfaat bagi masyarakat Dukuh Tere Tuwel Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal.

TBM Tiga Surau diundang Grand Launching Buku "Dari Sintesa Buat Adik" SINTESA UI

Pada hari Sabtu, 26 Januari 2013, Taman Bacaan Masyarakat Tiga Surau Tuwel Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal diundang teman-teman Satu Ikatan Mahasiswa Tegal Bersaudara Universitas Indonesia (SINTESA UI) untuk menghadiri acara Grand Launching Buku "Dari Sintesa Buat Adik". Acara dilaksanakan di Pendopo Ki Gede Sebayu Kotamadya Tegal. Pada acara tersebut SINTESA UI menyerahkan donasi buku untuk Taman Bacaan Masyarakat Tiga Surau. Terima kasih kami sampaikan kepada Mas M. Budi Mulyawan dan teman-teman SINTESA UI yang telah mengundang kami. Semoga silaturahim ini tetap terjaga. Mari berbagi untuk orang-orang yang membutuhkan. SINTESAI UI bisa dihubungi di blog SINTESA UI dan twitter @sintesaui

Papan Nama Taman Bacaan Masyarakat Tiga Surau

Akhirnya kami membuat papan nama sebagai semacam penanda di mana TBM Tiga Surau berada. Papan nama ini dipasang di depan mushalla Nurus Shobah Dukuh Tere Tuwel Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah. Jika anda melakukan perjalanan ke Obyek Wisata Air Panas Alami Guci dari arah Yomani, anda akan mendapati papan nama ini di samping kiri jalan raya jalur Guci. 



Menyoal Pertanian Hortikultura di Tegal*


*Dimuat di RADAR TEGAL, edisi Kamis, 28 Februari 2013

Ditulis oleh Kamal Fuadi, kurator Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Tiga Surau Tuwel Bojong Tegal

Kabupaten Tegal adalah wilayah pertanian. Sebanyak 45,84% dari 878,79 km persegi total luas wilayah Tegal adalah lahan sawah. Jumlah penduduk Tegal yang menggantungkan pencaharian dari pertanian berjumlah hampir 33%. Selain itu, perekonomian Tegal mendapat dukungan sebesar 14,12% ADHB atau 16,43% ADHK dengan pertumbuhan di sektor ini mencapai 10,02% ADHB atau 2,46% ADHK (BPS Kabupaten Tegal).  

Kabupaten Tegal pernah dikenal sebagai salah satu daerah swasembada beras dan menjadi lumbung padi Provinsi Jawa Tengah bagian tengah. Selain itu, Kabupaten Tegal pernah juga dikenal sebagai daerah penghasil bawang putih. Namun hasil pertanian bawang putih kemudian menurun drastis karena adanya kebijakan kemudahan impor sehingga bawang impor dengan harga lebih rendah dan performa menarik leluasa masuk ke pasar domestik. Semenjak itu para petani banyak yang tidak lagi menanam bawang putih dan beralih menanam sayur. Tanaman sayur di kemudian hari menjadi salah satu komoditi ekspor yang disoroti pemerintah pusat.

Tanaman sayur yang semula dijadikan petani untuk merotasi dan sekaligus substitusi bawang putih tengah menjadi produk hortikultura dengan hasil yang membanggakan karena menembus pasar ekspor. Bahkan pada 21 Februari 2013, Presiden SBY secara langsung meninjau areal lahan tanaman sayur dan melakukan panen wortel. Presiden juga memberikan bantuan untuk kelompok tani dan meminta agar ekspor sayur ditingkatkan. Peluang ekspor sayur ke negara tetangga masih terbuka lebar. Selain itu, kualitas komoditas sayuran di Jateng termasuk di Kabupaten Tegal, sangat berkualitas.  (Suara Merdeka, 22 Februari 2013).

Friday 7 June 2013

Nonton dan Diskusi Film Bareng Anak-Anak di TBM Tiga Surau


Hari Minggu, 2 Juni 2013 pengurus Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Tiga Surau Dukuh Tere Tuwel Bojong Tegal melaksanakan acara "Nonton dan Diskusi Film Bareng Anak-Anak". Acara yang sudah digagas sejak beberapa bulan lalu ini akhirnya terlaksana.

Acara ini ditujukan sebagai salah satu media bagi anak-anak untuk mengenal lingkungan lain yang selama ini belum atau bahkan tidak mereka temukan di sekitar mereka. Selain itu, acara ini juga dimaksudkan agar anak-anak belajar berdiskusi dan mengungkapkan pendapat atau pandangan mereka mengenai film yang telah mereka tonton.

Film yang diputar adalah film yang dirilis pada Agustus 2012 berjudul "Tanah Surga Katanya". Film ini bercerita mengenai kehidupan anak-anak di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia, tepatnya di Kalimantan Barat. Film-film serupa yang berisi nilai-nilai pendidikan juga akan diputar setiap satu bulan sekali

Friday 22 February 2013

Dari Penulis Buku "Jadi Jurnalis itu Gampang!!!"


Buku berjudul "Jadi Jurnalis itu Gampang!!!" kami dapatkan langsung dari penulisnya Imam FR Kusumaningati. Penulis mendonasikan buku ini untuk Taman Bacaan Masyarakat Tiga Surau. Semoga buku ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh pengunjung taman bacaan kami. Terima kasih kami sampaikan kepada penulis buku. Jazaakalaahu ahsanal jazaa

Memaknai Kunjungan Presiden SBY ke Tegal*

Dimuat di RADAR TEGAL edisi Jumat 8 Februari 2013

Ditulis oleh Kamal Fuadi, Kurator Taman Bacaan Masyarakat Tiga Surau

Pada bulan Februari ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dijadwalkan akan melaksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Tegal. SBY berencana melihat potensi hortikultura berkualitas ekspor dan melakukan dialog dengan petani di Desa Tuwel Kecamatan Bojong. Selain itu, sesuai konsep acara, presiden terlebih dahulu akan berkunjung ke Puskesmas Adiwerna dan menginap di area Obyek Wisata Air Panas Guci. Acara juga akan disemarakkan dengan pameran produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di desa setempat.

Bukan hal yang aneh bila seorang Presiden melakukan kunjungan ke daerah. Di masa Orde Baru kita sering menyaksikan di televisi kunjungan Presiden Soeharto ke daerah-daerah untuk melakukan panen raya bersama petani atau kehadiran beliau pada acara Kelompencapir (Kelompok Pendengar, Pembaca, dan Pemirsa) yang mengikutkan petani-petani berprestasi dari berbagai daerah. Mereka diadu kepintaran dan pengetahuannya seputar pertanian, antara lain soal cara bertanam yang baik dan pengetahuan tentang pupuk dengan model mirip cerdas cermat.