Tuesday 11 June 2013

Dari Buku Mendapat Teman Baru: Donasi Buku dari Mas Fadli dan Mba Annisa

Pada hari Sabtu, 26 Januari 2013 sebanyak enam dus buku didonasikan oleh Mas Fadli dan Mba Annisa untuk Taman Bacaan Masyarakat Tiga Surau. Buku-buku yang didonasikan terdiri dari buku-buku agama dan novel. 

Kami sebelumnya tidak mengenal Mas Fadli dan Mba Annisa. Pertemuan kami dengan pasangan yang pernah bekerja di salah satu penerbitan ternama di Jakarta melalui salah satu teman kami. Mereka berdua sudah lama ingin mendonasikan sebagian dari buku-buku yang mereka punya untuk perpustakaan atau Taman Bacaan Masyarakat.

Kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Mas Fadli dan Mba Annisa. Semoga buku-buku yang didonasikan dapat bermanfaat bagi masyarakat Dukuh Tere Tuwel Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal.

TBM Tiga Surau diundang Grand Launching Buku "Dari Sintesa Buat Adik" SINTESA UI

Pada hari Sabtu, 26 Januari 2013, Taman Bacaan Masyarakat Tiga Surau Tuwel Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal diundang teman-teman Satu Ikatan Mahasiswa Tegal Bersaudara Universitas Indonesia (SINTESA UI) untuk menghadiri acara Grand Launching Buku "Dari Sintesa Buat Adik". Acara dilaksanakan di Pendopo Ki Gede Sebayu Kotamadya Tegal. Pada acara tersebut SINTESA UI menyerahkan donasi buku untuk Taman Bacaan Masyarakat Tiga Surau. Terima kasih kami sampaikan kepada Mas M. Budi Mulyawan dan teman-teman SINTESA UI yang telah mengundang kami. Semoga silaturahim ini tetap terjaga. Mari berbagi untuk orang-orang yang membutuhkan. SINTESAI UI bisa dihubungi di blog SINTESA UI dan twitter @sintesaui

Papan Nama Taman Bacaan Masyarakat Tiga Surau

Akhirnya kami membuat papan nama sebagai semacam penanda di mana TBM Tiga Surau berada. Papan nama ini dipasang di depan mushalla Nurus Shobah Dukuh Tere Tuwel Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah. Jika anda melakukan perjalanan ke Obyek Wisata Air Panas Alami Guci dari arah Yomani, anda akan mendapati papan nama ini di samping kiri jalan raya jalur Guci. 



Menyoal Pertanian Hortikultura di Tegal*


*Dimuat di RADAR TEGAL, edisi Kamis, 28 Februari 2013

Ditulis oleh Kamal Fuadi, kurator Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Tiga Surau Tuwel Bojong Tegal

Kabupaten Tegal adalah wilayah pertanian. Sebanyak 45,84% dari 878,79 km persegi total luas wilayah Tegal adalah lahan sawah. Jumlah penduduk Tegal yang menggantungkan pencaharian dari pertanian berjumlah hampir 33%. Selain itu, perekonomian Tegal mendapat dukungan sebesar 14,12% ADHB atau 16,43% ADHK dengan pertumbuhan di sektor ini mencapai 10,02% ADHB atau 2,46% ADHK (BPS Kabupaten Tegal).  

Kabupaten Tegal pernah dikenal sebagai salah satu daerah swasembada beras dan menjadi lumbung padi Provinsi Jawa Tengah bagian tengah. Selain itu, Kabupaten Tegal pernah juga dikenal sebagai daerah penghasil bawang putih. Namun hasil pertanian bawang putih kemudian menurun drastis karena adanya kebijakan kemudahan impor sehingga bawang impor dengan harga lebih rendah dan performa menarik leluasa masuk ke pasar domestik. Semenjak itu para petani banyak yang tidak lagi menanam bawang putih dan beralih menanam sayur. Tanaman sayur di kemudian hari menjadi salah satu komoditi ekspor yang disoroti pemerintah pusat.

Tanaman sayur yang semula dijadikan petani untuk merotasi dan sekaligus substitusi bawang putih tengah menjadi produk hortikultura dengan hasil yang membanggakan karena menembus pasar ekspor. Bahkan pada 21 Februari 2013, Presiden SBY secara langsung meninjau areal lahan tanaman sayur dan melakukan panen wortel. Presiden juga memberikan bantuan untuk kelompok tani dan meminta agar ekspor sayur ditingkatkan. Peluang ekspor sayur ke negara tetangga masih terbuka lebar. Selain itu, kualitas komoditas sayuran di Jateng termasuk di Kabupaten Tegal, sangat berkualitas.  (Suara Merdeka, 22 Februari 2013).

Friday 7 June 2013

Nonton dan Diskusi Film Bareng Anak-Anak di TBM Tiga Surau


Hari Minggu, 2 Juni 2013 pengurus Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Tiga Surau Dukuh Tere Tuwel Bojong Tegal melaksanakan acara "Nonton dan Diskusi Film Bareng Anak-Anak". Acara yang sudah digagas sejak beberapa bulan lalu ini akhirnya terlaksana.

Acara ini ditujukan sebagai salah satu media bagi anak-anak untuk mengenal lingkungan lain yang selama ini belum atau bahkan tidak mereka temukan di sekitar mereka. Selain itu, acara ini juga dimaksudkan agar anak-anak belajar berdiskusi dan mengungkapkan pendapat atau pandangan mereka mengenai film yang telah mereka tonton.

Film yang diputar adalah film yang dirilis pada Agustus 2012 berjudul "Tanah Surga Katanya". Film ini bercerita mengenai kehidupan anak-anak di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia, tepatnya di Kalimantan Barat. Film-film serupa yang berisi nilai-nilai pendidikan juga akan diputar setiap satu bulan sekali